A. Latar Belakang
Pembangunan
di Indonesia yang semakin maju pada akhir ini seiring dengan peniingkatan dan
pemakaian listrik. Pembangunan di sektor industri juga meningkat pesat. Seperti
perkembangan sarana transportasi kereta listrik, dimana hal tersebut banyak
memakai motor listrik sebagai pendukungnya.
Pengaturan
kecepatan motor listrik dapat dilakukan dengan perubahan tegangan atau
perubahan frekuensi. Pengaturan kecepatan dengan perubahan frekuensi akan menghasilkan
perubahan kecepatan yang lebih halus dibandingkan dengan perubahan tegangan.
Berarti perubahan frekuensi pada motor akan berbeda dengan frekuensi sumber
PLN.
Salah
satu alat yang dapat merubah frekuensi tersebut adalah cycloconverter. Rangkaian
utama dari cycloconverter itu adalah Silicon Control Rectifier (SCR). Frekuensi
output dari cycloconverter dapat kita atur sesuai dengan triger yang kita
berikan pada rangkaiannya.
B.
Tujuan
1. Mengenal dan mengetahui apa yang dikatakan
itu dengan cycloconverter
2.
Membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran mata kuiah pengemudi
elektrik.
BAB
II
APLIKASI CYCLOCONVERTER 3 FASA UNTUK
PENGENDALIAN MOTOR
A.
Pengertian
Cycloconverter
Cycloconverter atau
bisa juga disebut dengan cycloinverter berfungsi untuk konversi suatu bentuk
gelombang AC, menjadi gelombang keluaran AC yang lain untuk frekuensi lebih
tinggi atau yang lebih rendah. Cycloconverter yang telah dirancang sebagian
besar untuk aplikasi tiga fasa, sekalipun bisa juga dibuat untuk satu fasa.
Kelebihan utama cycloconverter adalah kehilangan daya konduksi (forward
conduction) yang rendah. Hal ini karena konverter tegangan AC frekuensi tinggi
ke tegangan AC frekuensi rendah tidak memerlukan filter cycloconverter.
Problem utama
cycloconverter adalah sangat tidak praktis, sehingga jarang digunakan di
lapangan. Problem yang lain adalah munculnya noise atau harmonik pada
penggunaan switch gelombang AC, yang besarnya dipengaruhi oleh frekuensi input
gelombang. Input cycloconverter di buat tetap, baik amplitudo, tegangan maupun
frekuensi, sedangkan outputnya (amplitudo dan frekuensi). Output cycloconverter
umumnya didesain berdaya besar. Komponen utama yang digunakan sebagai pengendali
umumnya menggunakan SCR, sekalipun dalam beberapa aplikasi daya rendah lebih
dipilih TRIAC.

Gambar 1. Blok diagram cycloconverter
B.
Prinsip Kerja
Prinsip-prinsip operasi
dari cycloconverter dimulai dari
yang paling sederhana, satu fase ke fase tunggal (1φ-1φ) cycloconverter. Fase tunggal untuk Single-phase (1φ-1φ) cycloconverter:
yang paling sederhana, satu fase ke fase tunggal (1φ-1φ) cycloconverter. Fase tunggal untuk Single-phase (1φ-1φ) cycloconverter:


Gambar 2. satu fase ke fase tunggal bentuk
gelombang cycloconverter
Untuk lebih mudah memahami
kerja rangkaian ini dapat dibayangkan dengan cara membagi topologi ini menjadi
2 buah rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian konverter tyristor-N
paralel yang nantinya bekerja secara bergantian. Konverter tyristor-P bekerja
untuk membentuk arus keluaran AC pada saat periode positip-nya, sedangkan
konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran AC pada
periode negatifnya.

Gambar
3. Bentuk gelombang tegangan masukan dan keluaran.
Cycloconverter 3-fasa
memiliki topologi yang mirip dengan cycloconverter 1-fasa. Gambar dibawah ini
menunjukkan contoh cycloconverter 3-fasa dalam aplikasinya untuk menggerakan
motor 3-fasa.

Gambar
4. Aplikasi cycloconverter 3 fasa
cycloconverters
Tiga fasa digunakan dalam sistem penggerak mesin ac tiga fasa.
Pada sistem ini lebih menguntungkan bila digunakan dengan mesin sinkron karena
karakteristik output daya faktornya.
Bentuk gelombang keluaran
sinus dari cycloconverter dapat diperoleh dengan cara menambah jumlah pulsa
sumbernya. Menggunakan 6-pulsa untuk cycloconverter 1 fasa, dan 12 pulsa untuk
cycloconverter 3 fasa.

Gambar 5. bentuk
gelombang keluaran dengan sumber masukan gelombang AC 6-pulsa.

Gambar
6. Bentuk
gelombang keluaran dengan sumber masukan gelombang AC 12-pulsa
C.
Output and Input Harmonics
Output bentuk gelombang tegangan cycloconverter memiliki
harmonisa yang kompleks. Harmonisa orde tinggi biasanya disaring oleh
induktansi mesin. Harmonik yang tersisa menyebabkan kerugian harmonik.
Perhatikan bahwa dalam cycloconverter, tidak seperti konverter lain, tidak ada
induktor atau kapasitor, yaitu tidak ada perangkat penyimpanan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
1.
Cyclokonverter
merupakan suatu alat yang dapat merubah gelombang ac, menjadi keluaran ac yang
lain dengan cara merubah frekuensinya.
2.
Cyclokonverter
dapat digunakan untuk menjalankan
berbagai aplikasi diantaranya untuk pengendalian motor ac pada mesin inustridan
yang lainnya.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://converter ac-ac
pengubah frekuensi.
http://google.aplikasi cycloconverter 3 fasa pengendalian motor.
A.